Share

Tidak Sanggup

"Bu, kapan kita ke rumah kakek? Nay pengen kesana. Kalau nggak kita pindah kesana ya?" kata Nayla tiba-tiba, ketika aku menemani dia nonton televisi.

"Kenapa Nay ngomong gitu?"

"Kita ke rumah kakek, ngajak Mbak Intan. Ayah nggak usah diajak."

"Kenapa nggak diajak?"

"Ayah sudah nggak sayang lagi sama Nay. Nggak pernah lagi ngajak Nay jalan-jalan."

"Ayah sedang sibuk," jawabku.

"Sibuk ngapain, Bu?"

"Ya sibuk kerja, makanya nggak sempat ngajak Nay jalan-jalan. Sudah malam, ayo tidur di kamar," ajakku.

Aku mengantarkan Nayla di kamar, menemaninya. Tak berapa lama, ia pun tertidur. Aku keluar dari kamar menuju ke dapur. Menyiapkan beberapa bahan yang besok mau dimasak.

"Kamu ngomong apa sama Nayla," kata Bang Jo mengagetkanku.

"Ngomong apa sih Bang?" tanyaku.

"Tadi dia bilang benci sama ayahnya. Pasti kamu yang mengajari dia untuk membenciku." Bang Jo duduk di kursi di dapur.

"Bang, untuk apa aku menghasut Nayla. Yang Nay katakan itu karena ia merasakan sendiri, kalau ayahnya tidak pedu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status