Share

Desas-desus

"Sudah ya Bu, saya permisi dulu. Kalau sampai ada yang berbicara tentang penglaris lagi, saya panggilkan Pak Haji Sobri. Biar meruqyahnya," pamit Ali.

"Maafkan kami ya, Bu? Kami hanya mendengar dari Mbak Mella," ucap Lasmi.

"Iya, Bu. Kami hanya mendengar ucapan Mbak Mella," sahut Bik Yani yang dari tadi hanya diam saja.

"Saya juga pusing kalau Mbak Mella kesini, kerjaannya ngomongin orang terus. Sudah itu ngambil apa-apa disini, pakai ngebon dulu. Catatan hutangnya masih banyak. Misalnya hutang dua ratus ribu, besok bayarnya seratus ribu. Sudah itu ngambil barang lima puluh ribu. Jadi hutangnya nggak habis-habis," keluh Bik Yani.

"Ha..ha… gali lubang tutup lubang itu namanya. Untung yang arisan lima ratus ribu kemarin, saya nggak ngajak dia. Bisa macet arisan kalau ngajak dia," lanjut Bik Tati.

"Yang arisan satu juta itu gimana?" tanya Wak Ijah.

"Dia sudah diganti sama Erna. Untung Mella belum narik. Jadi tinggal ngembaliin uangnya saja." Bik Tati menjelaskan.

"Sudah ya ibu-ibu saya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status