Share

Banyak Gayq

"Serba salah, kalau saya bilang jujur pasti Mak Amir lebih marah lagi," kata Warti ketika Emak sudah pergi. Ia hanya bisa menghela nafas.

"Iya, padahal kita senyum tadi karena ucapan Mak Amir. Waktu ngomong oleh-oleh dari Ibu dimakan Mbak Mella. Katanya makanan ndeso, nggak tahunya malah doyan haha…" sahut Minah sambil tertawa.

"Sudah, nggak usah dimasukkan ke hati ucapan Emak tadi. Bisa stress kalian," sahutku membesarkan hati mereka.

"Mau kemana Pak?" tanyaku pada Bapak Mertua, ketika kulihat beliau pergi dengan Manto.

"Mau ikut Manto mengantarkan beras ke dusun sebelah," ucap Bapak.

Ternyata Bapak pergi menemani Manto. Mungkin Bapak jenuh di rumah terus. Aku segera masuk ke dalam rumah menemui bapakku dan Bang Jo.

"Pak, pasti Nova sudah bercerita tentang rencana kami. Kami berencana membangun warung makan dan rumah di tanah sebelah sana," ucap Bang Jo.

"Iya, Bapak tadi sudah lihat tanahnya. Lebar kesamping ya?" kata Bapak.

"Iya, Pak. Rencananya warung yang bersebelahan dengan rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status