Share

Diusir

Dewi dan Intan baru selesai sarapan, sebelum berangkat sekolah. Mereka sarapan di rumahku.

"Ini uang sakunya, jangan jajan sembarangan ya?" pesanku pada anak-anak.

"Iya, Bu, terima kasih," jawab Intan.

Dewi dan Intan berangkat sekolah, aku bersiap-siap untuk membuka warung.

"Assalamualaikum, Bu," sapa Minah yang baru datang.

"Waalaikumsalam," jawabku.

"Biar saya saja yang menyapu, Bu," pinta Minah.

"Nggak usah, kamu kerjakan yang di belakang ya? Bantuin Bik Sarni dan Warti," ucapku.

"Baik, Bu," kata Minah sambil berjalan menuju ke dalam.

Aku menyapu dan mengelap meja-meja, dilanjutkan mengelap etalase tempat sayur dan lauk di pajang. Pekerjaan yang menyenangkan bagiku. Sambil bersenandung, aku mengerjakan semua ini.

"Wah, sedang bahagia ya? Pakai nyanyi segala. Tapi sayang suaranya nggak pas. Mella itu kalau menyanyi enak didengar, makanya kamu belajar nyanyi sama Mella." Ucap seseorang. Aku segera menoleh ke belakang, ternyata pagi-pagi Bu Tari sudah ada di warungku. Alamat bakal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status