Share

Terima Kasih

Kejadian kemarin benar-benar memukul perasaan Emak. Emak tekanan darahnya naik lagi. Tadi sudah diperiksa oleh Bu Bidan dan Emak di kasih obat.

"Assalamualaikum." Aku mengucapkan salam ketika aku masuk ke rumah Emak.

"Waalaikumsalam, masuk Nov!" kata Bapak.

Hari ini aku mengantarkan sayur dan lauk untuk Emak dan Bapak, juga anak-anak. Biasanya Mella juga ikut nebeng makan. Dia memang jarang masak, mengandalkan kiriman masakan dariku. Kalau aku sih tidak masalah ia mau ikut makan. Asalkan jangan mencela masakanku. Yang kurang asin, terlalu manis, kurang matang dan sebagainya. Selalu mengomentari masakanku, tapi tetap ikut makan juga. Dasar nggak punya malu.

"Emak sudah makan, Pak?" tanyaku pada Bapak.

"Belum, tadi cuma makan roti," ucap Bapak.

"Ya sudah, saya antar makanan ke Emak dulu, ya Pak?"

Bapak mengangguk. Aku segera menuju kamar Emak, tampak Emak sedang tiduran tapi tidak memejamkan mata.

"Mak, makan dulu, ya? Mau saya suapin?" tanyaku menawarkan diri.

"Nggak usah, taruh situ
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status