Share

Bab 35

Aku jadi teringat seorang keturunan Tionghoa, namanya Aseng, alias Tony Hartono penduduk Pulo Brayan Kota, yang memulai usaha mebel dekat rumahku. Pada awalnya dia tidak punya keterampilan apapun dan modal pun tak punya, tapi dia bisa lihat peluang usaha mebel sangat menjanjikan pada masa itu. Lalu Aseng ini cari modal dengan cara pinjam sana, pinjam sini. Setelah dengan susah payah, akhirnya dia dapat juga pinjaman dari sanak saudaranya untuk sewa emperan rumah tetanggaku dan modal untuk buat satu lemari pakaian, plus upah tukang buat satu lemari. Selesai satu lemari, lalu dipasarkan ke toko mebel yang ada di Pulo Brayan Kota. Setelah laku, lalu buat lagi satu lemari, kemudian bisa buat dua lemari dan terus berkembang. Kemudian pekerjanya pun bertambah jadi tiga orang, lima orang. Setelah usaha berkembang pesat, Aseng ini buat izin usaha. Setelah izin usaha didapat, dia buat proposal untuk mengajukan kredit pada sebuah Bank di Medan, walau tanpa memiliki agunan. Namun, dia buat pro

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status