Apabila ada pekerja yang memiliki nasib tragis dengan kesejahteraan di bawah rata-rata, Glory —sistem canggih yang berharap memiliki entitas suatu saat— akan mengacungkan tangan ke atas, sang sistem mengakui kalau ia adalah individu yang dimaksud. Glory tahu betul bagaimana rasanya, karena mendampingi Valerie selama bertahun-tahun bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang berbahaya, salah sedikit melangkah maka nyawa kecil sang sistem akan menjadi taruhannya.Valerie Meyer adalah orang yang berbahaya, ia seorang tirani —inkarnasinya di dunia parallel telah membuktikan tabiat tersebut— dan memiliki potensi menjadi seorang penjahat besar —yang tentu saja juga sudah dibuktikan dimana dirinya menjadi teroris di era interstellar dan menghancurkan sebuah negara federasi—Tidak ada orang yang menyangka kalau di balik persona Valerie yang terlihat seperti gadis lemah tersimpan jiwa yang berbahaya seperti itu, bahkan Glory pun juga tidak menyadarinya sampai sang sistem berkali-kali merasakan siksa
Pesta amal yang diselenggarakan oleh Hartz menjadi salah satu event yang sangat dinanti-nantikan oleh banyak pihak. Tamu undangan yang datang ke acara tersebut memiliki status dan wibawa yang tinggi di Milford, banyak dari tokoh politik maupun pengusaha besar hadir dalam pesta amal itu, bahkan selebritis yang masuk dalam jajaran tamu undangan pun memiliki reputasi besar sebagai artis papan atas.Di mana ada tokoh terkenal dalam sebuah acara, di sana juga terdapat banyak wartawan yang berjaga di depan hotel tempat acara dilakukan.Kilatan lampu dan jepretan kamera terus bergulir di depan lobi hotel, mengambil gambar tamu yang masuk ke tempat itu. Di luar sana terlihat ada banyak mobil yang mengantarkan tamu penting pun masuk dalam pelataran hotel, sampai beberapa menit ke depan banyak tamu undangan yang telah datang untuk menghadiri acara tersebut.Acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Hartz merupakan acara yang besar. Daripada disebut sebagai pesta amal untuk menggalang dana, aca
“Jennie, bagaimana kalau Valerie terbangun dan menemukan kita adalah pelakunya?” Sebuah suara seorang pemuda terdengar, nadanya mengisyaratkan keraguan serta rasa takut yang dimilikinya.“Apa yang kau takutkan?! Dia hanyalah anak haram dari Keluarga Meyer, anak dari seorang wanita jalang yang merebut suami orang lain. Kau ikuti saja perintahku, dia tidak akan bangun meskipun gempa bumi terjadu!!” Seorang gadis muda menghardik pemuda itu, membungkam suara protes dan juga keraguan yang dimilikinya.Gadis itu menambahkan lagi. “Daripada takut dengan gadis jalang ini, lebih baik kita ikuti perintah dari Nona Muda yang sebenarnya. Kita bawa gadis jalang ini ke kamar orang itu, biarkan dia merasakan menjadi seorang pelacur seperti ibunya.”Ucapan gadis itu terdengar begitu kasar, sama sekali tidak memiliki belas kasihan terhadap orang yang bernama Valerie tersebut. Tidak hanya ucapannya yang kasar, sorot mata tajam dan penuh akan kebencian pun juga tidak dia sembunyikan seperti sebelumnya.
Napas Valerie memburu, api yang begitu membara seperti membakar tubuhnya dari dalam, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Apabila kendali dirinya tidak kuat, sudah pasti Valerie akan menggeliat di atas lantai dingin untuk mencari sesuatu yang bisa membuat nyaman tubuhnya. Gairahnya yang meletup-letup juga menjadi masalah bagi Valerie, karena aphrodisiac inilah Valerie tahu kalau dirinya tengah terangsang hebat dan membutuhkan pelepasan.Keningnya dipenuhi oleh peluh, Valerie menghapusnya menggunakan lengan. Tidak jarang dia meremas rok gaun yang dikenakannya untuk mencoba membuat tubuhnya lebih rileks, sayangnya usaha tersebut tidak membuahkan hasil.“Glory, apa minuman yang Jennifer berikan padaku mengandung aphrodisiac selain obat tidur?” tanya Valerie dalam hati, ditujukan kepada Glory.[99% aphrodisiac yang ada dalam tubuhmu berasal dari minuman yang kau konsumsi, Valerie. Kita berdua baru saja kembali ke dunia ini di kamar hotel tadi, sehingga sistem ini tidak bisa memberikan h
Kamar 1709 adalah kamar yang sebenarnya dipesan oleh Glory untuk Valerie. Kalau saja pelayan hotel tidak membuat kesalahan dalam memberikan kunci kamar, sudah pasti insiden semalam tidak akan terjadi pada Valerie. Meskipun demikian, Valerie tidak memiliki penyesalan barang sedikit pun. Kalau bukan pemuda misterius yang tidur dengannya, kemungkinan besar dia akan menggunakan jasa gigolo yang sudah dipesankan oleh Glory untuknya.Setidaknya orang yang tidur dengannya sangat tampan, Valerie merasa tidak rugi. Tidak hanya itu juga, sang pemuda juga begitu antusias sampai hampir membunuh Valerie di tempat tidur.Valerie bersyukur tidak ada orang yang mengenalinya mengetahui hal ini, mau ditaruh di mana mukanya kelak kalau semua ini diketahui oleh mereka. Biarkan apa yang terjadi semalam menjadi rahasia.Karena kamar 1709 masih dipesan atas namanya, setelah keluar dari kamar 1708 Valerie segera masuk ke kamar hotel itu. Gadis itu menelepon pihak hotel untuk membelikan pakaian untuknya, tida
Bibir Valerie membentuk garis datar, keningnya mengernyit sesaat, dan kedua tangan gadis itu juga mengepal dengan erat. Wajahnya tidak menunjukkan emosi apapun, namun sepasang manik biru langit miliknya tersebut sudah cukup untuk memperlihatkan apa yang tengah dia rasakan. Valerie merasa kesal, seperti sebuah api besar yang terkurung dalam gunung es kembali tersulut dan ingin menghancurkan sesuatu.“Terus… nikmat sekali!!” Suara pekikan seorang perempuan terdengar lagi dari dalam.Tidak hanya suara seorang perempuan yang mendesah dengan panas terdengar dari dalam, sayup-sayup Valerie juga mendengar suara seorang pemuda bersamaan dengan suara desahan itu.“Sial… kau seksi sekali!!!”Andy! Nama itu muncul dalam benak Valerie.Valerie tahu Andy mengkhianatinya, pemuda itu berselingkuh dengan mantan sahabat baik Valerie di belakangnya, padahal Valerie dan Andy telah menjalin hubungan selama dua tahun. Valerie tidak tahu kapan pastinya hubungan gelap Andy dimulai, apakah barusan atau lebih
Di sebuah ruang kantor yang berukuran besar dengan desain modern minimalis dan terkesan dingin, seorang pemuda terlihat berdiri di depan jendela. Kaca jendela dengan ukuran besar dari langit-langit ruangan sampai ke lantai membuat pemandangan yang tersaji di belakangnya terlihat begitu jelas, bahkan dari sana pula pemuda itu bisa melihat betapa ramainya jalanan dan kendaraan yang berukuran begitu kecil di luar sana. Semuanya terlihat seperti semut kecil di bawah gedung bertingkat tersebut. Pemuda itu bergeming di tempat, wajah tampannya dengan ekspresi yang begitu tenang tidak menampakkan emosi apapun, begitu pula dengan sepasang mata kelabu yang terlihat di balik lensa kacamata yang dikenakannya. Pemuda ini adalah sosok yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun, bahkan oleh orang yang mengaku dekat dengannya ataupun mereka yang sering bertemu dengannya. Si pemuda memiliki paras yang sangat tampan dan mampu membuat para wanita yang melihatnya tergoda padanya. Akan tetapi, semua hal it
Suara itu bagaikan mimpi buruk bagi Valerie di masa lalu. Gadis itu berjengit sesaat kala namanya dipanggil, reaksi tubuhnya jauh lebih jujur ketimbang kata hatinya.“Kelayapan ke mana saja kau ini?? Aku sudah menunggu lama di depan apartemen bobrokmu!!” keluh Regina, dia menyilangkan kedua lengan di depan dada seraya memberi Valerie sebuah tatapan yang bersifat ancaman.Regina Meyer, kakak perempuan Valerie yang berbeda ibu dengannya adalah anak perempuan kesayangan Tuan Meyer. Apabila dibandingkan dengan Valerie, maka Regina adalah buah hati yang begitu disayang dan dimanja dalam Keluarga Meyer, karena itulah sifat Regina menjadi sangat angkuh dan semena-mena, menganggap dirinya yang paling berkuasa dan yang lainnya harus tunduk padanya.Walaupun Regina memiliki sifat yang buruk, di mata Tuan Meyer dan Keluarga Meyer lainnya gadis itu tidak lebih dari anak kecil yang manis. Regina memiliki wajah cantik yang imut, kemudian dia juga pandai mengambil hati orang lain dengan tingkahnya y