Share

49. Siapa yang menyerupai kami?

"Jam berapa jenazah mau dikuburkan, Lastri?" tanya wanita pelayat kepada Mamaknya Cepi.

"InsyaAllah nanti sebelum salat Jum'at, Wak," katanya, sepertinya air matanya sudah cukup terkuras, matanya bengkak, tapi Bu Lastri benar-benar tabah, dia tidak meratap sekarang.

"Iyo, sabar kau yo, Las. Tak perlu kau pikir tentang selamatan, kami galo (semua) yang nak ngerjokan. Kau dak usah ngapo-ngapo, yo. Biaya juga nanti kami urunan ( iuran)," kata ibu pelayat tadi.

Wah, sepertinya adat di sini tentang tradisi kematian bagus juga, tidak memberatkan keluarga si mayit yang tengah berduka.

"Mokasih, Wak. Mokasih banyak,"kata Bu Lastri kepada ibu pelayat tadi

"Sayo jugo nak bilang terima kasih sama adik-adik KKN," kata Bu Lastri.

Spontan perkataan Bu Lastri membuat kami heran, buat apa Bu Lastri mengucapkan terima kasih pada kami.

"Maaf, Bu Lastri. Ibu berterima kasih untuk apa?" tanyaku, aku benar-benar heran, kenapa dia berterima kasih.

"Ya, untuk bantuan kalian semua tadi pagi, saya pula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status