Share

63. Kemunculan Bayu Arya

Seorang perawat lagi mendekati aku, di copotnya beberapa alat di tubuhku, sepertinya alat untuk mengontrol jantung, mengganti kantong keteter dan botol infus yang tinggal sedikit sekali isinya.

Krettt ... pintu ruangann terbuka, aku tidak percaya dengan yang kulihat, keluargaku ....

"Alhamdulillah, Nak. Kau lah sadar" kata Bapak sambil mengelus kepalaku yang di balut perban, air mata tampak menetes di sudut matanya.

Mamak hanya menangis sambil memegang tanganku, Bang Yudi dan Bang Yuda terdiam di belakang Bapak. Andika ikut menangis disamping Mamak.

"Aku gak papa," kataku, namun suara yang keluar hanya bisikan saja.

"Tak perlu bicara dulu, kau pasti masih sakit," kata Bapak setelah mendengar ucapanku hanya bisikan yang tidak jelas.

"Pak ...," kataku berbisik, bapak segera mendekatkan telinganya ke mulutku.

"Aku haus, mau minum," bisikku.

"Kau nak minum?" tanya Bapak, aku mengangguk.

Bapak tampak bingung dengan ucapanku, dia menatap perawat yang tengah meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status