Share

Biarkan Tuhan Yang Menentukan Akhirnya

Safiyya menengadahkan tangan, meminta pengampunan dan kekuatan untuk bertahan dengan semua cobaan yang tengah ia hadapi. Air matanya turun semakin deras. Wanita itu mulai menyadari satu hal, bahwa hanya Allah lah yang saat ini bisa meringankan beban di hatinya. Rasa sesak yang setiap hari semakin menjadi, membuat Safiyya nyaris putus asa. Pernah suatu hari sebelum Nafisa lahir, ia berniat bunuh diri dengan melompat ke danau. Namun, niat itu harus gagal karena kontraksi di perutnya. Selain itu Safiyya juga memikirkan nasib Gibran jika dirinya tak ada.

Safiyya melirik bayi perempuan yang tengah tertidur pulas di ranjang. Jika bukan karena bayi mungil itu, ia tak yakin masih bertahan. Karena Nafisa lah yang menyelamatkannya dari rasa putus asa. Awalnya safiyya tak yakin bisa menerima kehadiran sang putri. Tapi ketika mendengar tangisan pertama bayi itu, entah mengapa ada kekuatan yang mendorongnya untuk tetap tegar. Ia tahu, hidupnya sekarang bukan lagi tentang diri sendiri. Tapi ada Naf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status