Share

Haruskan Memaafkannya lagi?

Maira terlihat duduk dengan gelisah di sebuah restoran. Ia melihat ke arah pintu masuk berkali-kali. Berharap orang yang ia tunggu segera datang.

"Kenapa gugup sekali," gumam Maira sambil meggerak-gerakan kakinya gelisah.

Tak berapa lama, Yusuf telihat masuk ke sana bersama orang tuanya. Maira pun menarik napas saat ketiganya semakin dekat.

"Siang, Umi, Abi," sapa Maira ramah. Lalu memcium punggung tangan mereka.

"Kamu pasti sudah lama menunggu, ya?" tanya Fatimah, ibu Yusuf, memeluk Maira.

Maira tersenyum canggung lalu melepas pelukan. Ia lebih dulu menarik kursi untuk ibu Fatimah.

"Nggak kok, Umi. Baru beberapa menit lalu," jawab Maira lalu duduk di samping Yusuf.

Setelah saling menyapa, mereka pun langsung memesan makanan.

"Kata Yusuf kamu asli Jogja, ya?" Ahmad, ayah Yusuf, memulai obrolan di tengah acara makan.

Maira pun menghentikan kunyahan lalu mengangguk. "Ya, Bi. Kebetulan Maira asli sana. Tapi memutuskan ke Jakarta karena ingin mencari pengalaman," jawab Maira apa adanya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status