Share

Haruskah Membalas Dendam?

"Kamu pulang saja dulu, Ann. Aku masih ada banyak pekerjaan." Nalen berbicara pada Anna yang berdiri di ambang pintu untuk mengajaknya pulang bersama.

"Kamu yakin?" Anna memastikan. Nalen hanya menjawab ucapan wanita itu dengan anggukan. Setelah yakin Anna benar-benar pergi ia pun mengirim pesan pada Safiyya.

Tunggu aku di lobi, Sayang. Anna baru saja turun.

Di seberang, Safiyya tersenyum setelah membaca pesan yang dikirim suaminya. Ia dan Nalen memang berjanji untuk pulang kantor bersama hari ini.

"Gimana, kamu jadi pulang bareng Nalen?" Maira bertanya penasaran ketika keduanya sudah sampai di depan lift.

"Ya, tapi aku benar-benar harus memastikan Anna pulang lebih dulu."

Tak berapa lama lift pun terbuka. Anna terlihat ada di dalam sana. Ia memutar mata jengah. Sedang Safiyya dan Maira hanya saling berpandangan. Kedua wanita itu memutuskan masuk setelahnya lalu memilih berdiri di belakang Anna. Sedang Anna masih memasang sikap tak acuh dengan wajah arogan.

"Aku pikir kamu akan naik k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status