Share

Haruskah Memberinya Kesempatan?

Safiyya menjatuhkan diri di kursi ruang tengah dengan lelah yang mendera. Wanita itu baru saja pulang usai melakukan perjalanan dinas ke luar kota sejak tiga hari lalu. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam saat ia sampai. Meski terkantuk-kantuk, ia tetap ingin menemui Nafis lebih dulu. Putrinya tentu saja sudah terlelap. Setalah merasa cukup ia pun kembali ke kamarnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi selama aku di Surabaya, Mbak?" Gibran tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar sang kakak. Kehadirannya yang tiba-tiba membuat Safiyya kaget.

Sebab sang adik tak mengatakan akan pulang ke Jakarta. "Gibran, kamu kapan datang? Kenapa nggak bilang sama Mbak."

Gibran memutar mata jengah karena Safiyya terkesan menghindari pertanyaannya. Laki-laki bertubuh jangkung tersebut lalu berjalan menghampiri wanita di depannya dan duduk di tepi ranjang. "Apa ada yang Mbak sembunyikan?" ulang Gibran.

Safiyya menatap Gibran sejenak, lalu menggeleng lemah. Dari ekspresi itu saja, Gibran tahu bahwa kakanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status