Share

Lamaran Dadakan

Gibran keluar dari mobil dengan langkah tergesa. Tanpa menunggu lagi ia pun memilih masuk untuk menemui kakaknya.

"Mbak!" Suara Gibran menggema ke penjuru rumah dan mengagetkan semua orang di sana. Ia lalu menemukan semua penghuni tengah berbincang di ruang tengah termasuk Anna.

"Ada apa, sih, Gibran, teriak-te-"

"Aku ingin melamar Hana." Gibran memotong ucapan kesal Safiyya, perkataannya kontan mengagetkan semua orang.

"Kamu jangan bercanda, Gibran. Ini nggak lucu. Kenapa tiba-tiba seperti ini? Kami tentu nggak memiliki persiapan apapun jika harus melamar Hana dadakan seperti ini. Kita lusa sudah harus pulang." Tegas Safiyya. Ia bukan tak mau melamar Hana untuk adiknya. Ia hanya ingin mempersiapkan semuanya dengan baik.

"Aku hanya per-"

"Ayo kita bicara di ruang kerja saja," potong Nalen. Ia menyadari ini adalah masalah keluarga, jadi mereka butuh privasi untuk bicara serius dengan Gibran.

Mau tak mau Gibran dan Safiyya pun mengangguk lalu mengikuti Nalen ke ruang kerja bersama Nafis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status