Share

Curiga

"Aku benar-benar nggak bisa berhenti tertawa saat mengingat ekspresi bapak-bapak tadi. Bisa-bisanya dia bersikap arogan di depan pemilik Akhtar Grup. Dia pasti akan pingsan kalau tahu siapa Pak Nalen sebenarnya." Silvia terkekeh geli sambil berjalan ke dalam rumah. Di sampingnya Felis hanya tersenyum samar. Mood-nya untuk sekedar tersenyum saja sungguh tak ada. Meski begitu ia sangat menghargai Silvia yang selalu berusaha menghibur sejak Yusuf menolak pernyataan cintanya.

"Ngomong-ngomong kenapa rumah ini sepi? Bukankah harusnya ada Paijo dan istrinya? Temanmu, Brian, juga ternyata nggak jadi ikut, kan, Ann?" tanya Maira yang berjalan di samping Anna.

Mendengar pertanyaan itu, wajah Anna tiba-tiba berubah pucat. Ia seakan tak bisa menjawab pertanyaan Maira. "A-aku kurang tahu. Tadi dia bilang sedang nggak enak badan. Mungkin masih di kamarnya." Anna menjawab gugup. Melihat gelagat aneh wanita bermata tajam itu, Maira pun menautkan alis. Meski begitu ia tak ingin suudzon lebih dulu.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status