Share

Mengejar Restu

“Tidak boleh kah sekali saja? Kita juga nanti akan menikah.”

Tak!

Edwin meringis saat keningnya disentil jemari lentik Melody.

“Aku tidak mau!”

Edwin mengusap keningnya itu, “Aku juga bercanda, Mel. Mana mungkin aku mau melakukannya, aku tidak ingin adiknya Zea datang sebelum waktunya. Besok aku akan bicara pada orang tuamu.”

“Jangan bercanda, Ed.”

“Kalau tidak mau bercanda, aku serius saja. Kau lebih senang bukan? Aku masih ada kesempatan karena Andrew juga belum bertemu dengan orang tuamu ‘kan?”

“Bisa menyingkir dari atasku?”

“Oh, maaf.” Edwin langsung berdiri.

“Ed, kau benar tidak bercanda ‘kan?” Melody masih tidak percaya.

“Lihat besok saja, kau bisa memastikan aku bercanda atau tidak. Tidurlah!” Edwin melangkah ke arah sofa dan merebahkan tubuhnya di sana.

Melody memperhatikan gerak-gerik Edwin, ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri untuk memastikan jika memang apa yang baru saja terjadi bukanlah sebuah mimpi.

“Bukan mimpi, sakit,” gumam Melody sambil mengusap pipi yang tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status