Share

Bab 43 Ketakutan

"Hai, Tsania," katanya seraya menatapku dengan seulas senyum.

Beberapa detik kami saling memandang dengan ekspresi yang jauh berbeda.

Dia dengan tatapan dinginnya, sedangkan aku sebaliknya. Jantungku berdebar kencang, rasa takut tiba-tiba mengerang melihat wanita itu berada di kamarku seraya mengendong Ayu.

Dania. Iya, wanita itu adalah Dania. Entah dari mana dia datang dan tiba-tiba bisa berada di kamarku?

Jika lewat pintu utama, kurasa tidak mungkin. Masih ada beberapa sanak saudara di depan sana, dan pastinya akan memberitahukan kedatangan dia kepadaku ataupun Mama. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengenalinya selain aku.

"Kenapa wajahnya tegang, Kakak Ipar? Apa aku ini terlihat seperti hantu?" Dia kembali berucap, seraya tersenyum ke arah Ayu.

"Untuk apa kamu ke sini, Dania? Dan ... gimana caranya kamu bisa di sini? Bukannya kamu di rumahku?"

Rentetan pertanyaan aku berikan, membuat dia menyeringai. Aku semakin takut.

Dia yang katanya depresi, bisa saja melakukan hal ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status