Share

Bab 44 Kerja Sama

"K–kok, bisa, Mas? Dania ke mana?" tanyaku, pura-pura tidak tahu.

"Aku juga gak tahu dia ke mana. Haduh ... cari ke mana, coba?" Mas Rendra terdengar frustrasi.

Lirikan mataku pada Dania membuat dia tersenyum penuh arti. Bayi yang sedari tadi dia gendong, disimpannya ke atas kasur. Kemudian dia mengambil ponsel dari tanganku. Dengan sengaja, Dania mematikan sambungan telepon dari Mas Rendra, lalu menonaktifkan ponselku.

"Dania, apa yang kamu lakukan?" ujarku, benar-benar tidak suka dengan kelakuannya.

"Kita belum selesai bicara Tsania. Sudahlah, abaikan saja dulu Mas Rendra dan Ibu, kita kembali pada pembahasan awal."

"Apa yang harus dibahas? Bang Ben? Atau keinginan konyolmu itu?"

Dania menatapku tajam, terlihat tidak suka dengan pertanyaan yang aku lontarkan.

Aku benar-benar muak pada dia. Bisa-bisanya dia melakukan sesuatu semaunya, berbuat hal yang akan membuatku jelek di mana Mas Rendra.

Bisa saja suamiku menganggapku tidak berempati pada dia yang sedang kehilangan adik, p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status