Share

Bab 52 Kemarahan Dania

Aku tidak bisa berkata-kata lagi selain menyebut nama Tuhan.

Keadaan kamarku tak kalah parah dari ruang depan. Seprai, selimut, bantal dan segala macam yang berada di ruangan ini, tidak berada dalam tempatnya.

Tidak hanya itu, semua pakaianku dan Mas Rendra pun berserakan di lantai. Semua, tidak terkecuali.

"Ini perbuatan siapa?!" kataku geram.

Mas Rendra menghampiri lemari, membuka laci yang kami isi dengan dokumen penting.

Utuh. Semuanya masih ada, termasuk sertifikat rumah ini.

"Di mana kamu menyimpan perhiasan, Tsa? Coba lihat, apa masih ada?" ujar Mas Rendra.

"Di laci lemari pakaianku, Mas."

Gegas Mas Rendra berpindah tempat dari lemarinya ke lemariku. Dia memeriksa laci yang aku maksud, dan ternyata ....

"Ada, Tsa."

"Apa?!"

Aku menghampiri Mas Rendra, membuktikan perkataanya yang mencengangkan.

Benar saja. Satu set perhiasan dan beberapa cincin serta kalung emas milikku masih utuh.

"Kok, aneh, ya Mas? Kalau maling, pasti perhiasan ini diambil. Tapi ini ...."

"Kamu bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status