Share

Bab 53 Menyesal Pernah Merindukan Dia

"Kenapa dilempar, sih?" tanyaku lagi, seraya berjalan ke arah pintu balkon.

"Biar cepet. Kelamaan kalau harus bawa lewat tangga. Buang-buang waktu," ujar Mas Rendra.

Seraya menjawab pertanyaanku, dia terus melakukan hal yang sama, melempar plastik berisikan pakaian kotor ke bawah.

Beberapa kali lemparan, kini sudah tidak ada satu pun plastik hitam di kamar ini.

Aku melongok, melihat penampakan barang-barang yang tadi dijatuhkan suamiku.

Tidak terlalu buruk, juga tidak membuat plastik hitam yang biasa aku gunakan untuk sampah itu sobek. Ide Mas Rendra lumayan bagus juga.

"Sapu di mana, Tsa? Sekalian sama pelan juga."

Aku mengalihkan perhatian dari plastik-plastik di bawah, pada Mas Rendra yang bertanya.

Aku masuk kembali ke kamar, lalu menyimpan Ayu yang sudah tidur kembali.

"Aku yang sapu, kamu yang pel, ya? Bentar, aku ambil dulu di bawah. Kamu istirahat aja sebentar," kataku kemudian.

Tanpa menunggu jawaban dari Mas Rendra, aku pun turun ke lantai satu, mengambil sapu dan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status