Share

Bab 58 Mengakui Kebenaran

"Sedang apa? Tidak usah main tebak-tebakan," kataku, langsung mendahului ucapannya yang menggantung.

Dania terbahak. Aku saling pandang dengan Sabrina yang sama-sama menyimak ucapan Dania.

"Apanya yang lucu?" Aku kembali berucap.

"Kamu yang lucu, Tsania. Suaramu menandakan ketakutan. Kamu takut, kalau aku bisa melakukan sesuatu padamu. Iya, kan? Buktinya, kamu akan pergi menghindariku. Kamu mau berlindung di rumah ibumu. Bukan begitu?"

Mataku membulat mendengar tebakan Dania yang tidak meleset. Apakah dia ada di sekitar sini hingga tahu aku akan pergi?

Mataku menyapu setiap sudut halaman rumah, mencari keberadaan Dania yang pasti ada di sekitarku.

Tidak hanya aku yang melakukan itu, tapi Sabrina juga. Temanku sampai ke luar dari halaman rumah, melihat pada jalanan perumahan yang sepi.

Sabrina kembali, dia menggelengkan kepala memberi isyarat jika tidak ada Dania di sekitar sini.

Lalu, dari mana dia tahu aku akan pergi?

"Berikan padaku," ujar suamiku.

Mas Rendra yang tadi sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status