Share

295. Putra Yang Berkhianat

Bommm!

Bommm!

Bommm!

Terdengar suara ledakan dari luar mansion Hamid Gul, ketika mereka saling berseteru dengan pendapat masing-masing.

"Saya akan mengeceknya," ujar Pak Aaron.

Delice menghalangi Pak Aaron dengan melintangkan lengannya. Amarah Delice sudah sampai pada puncaknya.

"Ken, sepertinya itu mobil yang kita bawa," ujar Delice. "Aku tahu kalau kau ingin menemui seseorang. Pergilah," sambungnya.

"Bagaimana denganmu?" tanya Ken.

"Jangan khawatir. Aku punya rencana sendiri," gertak Delice.

Ken keluar dari mansion. Benar saja tebakan Delice kalau ledakan itu dari mobil yang mereka pakai. Kobaran api tidak terlalu besar karena sudah melahap habis semua body mobil.

"Setelah sekian lama, akhirnya aku harus menghadapi orang dengan serius lagi."

**

Delice tidak bisa membiarkan Rael lemah dan pasrah dengan keadaannya sendiri. Rael harus memiliki semangat hidup supaya ia bertanggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status