Share

Bab 20 : Kekasih Siapa?

"Apa aku melupakan sesuatu?".

Pertanyaan itu entah berapa kali sudah ku dengar dari gadis yang tengah memakai kacamata kuning. Bahkan dengan koper sebesar itu disertai beberapa ransel, apa dia berusaha kabur dari rumah? Bahkan aku hanya membawa sebuah ransel saja.

"Apa kamu mau pindah ke Jakarta, Nona Citra?"tanya Dhito.

Tidak biasanya aku mendengar pria itu berkomentar. Apa melihat tingkah Citra adalah hal yang terlalu aneh sampai di komentari? Hah, ide Pak Wicitra berangkat lebih cepat tidak mengandung sisi positif sejauh ini. Selain memangkas jadwal delegasi, hal ini juga akan menyebabkan keributan.

Celine dan Diana sudah berdiri begitu mendengar Dhito berkomentar. Mereka berdua cukup paham, apa yang akan meledak sebentar lagi. Aku hanya akan menghitung dalam hati saja detik-detiknya.

"Kamu sedang meledek? Beraninya kamu meledek perempuan. Pria macam apa kamu ini!".

Benar, kan.

"Kenapa kalian berdua harus berkelahi di tempat umum,"ucap Altezza lelah mendengarkan keduanya.

Itu hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status