Share

93. Perintah Satu Malam

"Heh? Itu kah rasa terima kasihmu padaku? Jangan salahkan aku jika menyimpulkan asumsiku. Itu karena kau payah. Pada dasarnya Sakura itu tidak mengerikan. Lihat, api bukan hanya bisa membakar, tetapi menerangi juga, dan Sakura selalu menjadi saksinya."

Berkacak pinggang tersenyum meneleng miring.

Reon tersentak dalam hati.

"Sakura?" gumamnya mengerti dalam tanya.

Zara mengangguk.

"Hmm, Sakura."

Senyum itu tetap sama sampai Reon berhenti terdiam dan membalas senyumnya.

"Baiklah, kalau itu maumu, Tuan. Ayo kita ke tempat selanjutnya!"

Semangat meninju udara.

"Eh? Tapi aku tidak punya rencana lain selain di sini."

Patah semangat menjadi kikuk membuat Reon menghela napas berat.

Terpaksa Reon lah yang memilih destinasi selanjutnya. Zara meringis pasrah kemanapun Reon pergi.

Di tengah malam begini tidak jarang tempat-tempat yang terbuka. Namun, Reon selalu dapat mengejutkan Zara.

Di taman hiburan, di laut, di atas gedung tinggi, lalu kembali ke taman Sakura setelah detik jam be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status