Share

Makan siang

Apa aku diam di rumah saja, ya? gumam Rania dalam hati. Sesaat, ia menoleh. Celingak-celinguk ke arah jendela kaca yang menembus ke arah ruang tamu.

"Tapi, jika aku diam di rumah. Yang ada, ayah akan menjadi detektif. Mencecarku habis-habisan. Dan ujung-ujungnya, sudah pasti aku yang di salahkan."

Rania menghela nafas panjang. Dengan langkah tak bersemangat, ia mulai meninggalkan rumah dan kembali lagi ke kantor.

***

Clara menghela nafas panjang. Bibir mungilnya merapat mengimbangi tegakan salivanya yang mengalir dengan paksa. Sudut matanya mengerut menatap kotak makanan yang ia bawa. Sebuah makanan yang seharusnya menjadi jalan penghubung untuk hubungannya dengan Sakti.

"Dulu aku memang sangat menyukai makanan ini, apalagi makanan yang kamu buat. Tapi sekarang, semuanya berbeda. Rasa suka itu perlahan hilang, sejak orang yang aku suka meninggalkanku begitu saja." Perkataan Sakti beberapa menit yang lalu kembali terlintas dalam benak Clara.Perkataan yang membuat Clara kecewa setenga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status