Share

20. Copet

Mariana tersadar dari pingsannya. Bau minyak kayu putih yang tercium sangat tajam ke dalam hidungnya, membuat Ana sontak membuka matanya. Sudah ada banyak orang mengelilinginya, termasuk Bang Jay. Lelaki itu tengah memegang plastik yang sepertinya berisi air teh hangat.

"Alhamdulillah, sudah sadar Mbaknya," ujar salah satu ibu yang juga tengah berjongkok memijat telapak kaki Ana.

"Terima kasih, Bu. Saya sudah tidak apa-apa," ucap Ana sembari mencoba duduk walau kepalanya terasa sedikit pusing.

"Ayo, minum dulu," kata Jay sambil menyodorkan ujung sedotan ke dalam mulut Ana. Wanita itu menerima plastik teh dan meneguknya dengan banyak. Jay nampak lega, begitu juga dengan beberapa orang yang ada di sana-akhirylnya satu per satu bubar meninggalkan Ana dan Jay saja.

"Bang, kita harus ke mana sekarang?" tanya Ana masih dengan wajah sedikit pucat dan nampak lemas.

"Saya ada teman di Tangerang. Semoga saja bisa kita tumpangi sementara. Bagaimana?" 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status