Share

25. Berziarah

Keduanya masih saling pandang untuk beberapa saat.

"Bang, jantung saya kok berdetak ya?" tanya Ana dengan polosnya. Wanita meletakkan tangan kanannya di atas dada.

"Ya karena masih idup. Ha ha ha ... emang mau gak ada detak jantungya lagi?" tanya Jay yang sudah tergelak sambil menggelengkan kepalanya.

"Emang kalau gak ada detak jantung kita bisa mati? Bukannya kita mati karena gak ada napas?" tanya Ana lagi dengan wajah polosnya. Jay kembali tergelak. Lelaki itu bangun dari duduknya, lalu meletakkan telapak tangannya di kening Ana.

"Hangat, Mbak. Belum buang air besar ya? Pantesan anget," ledek Jay sambil terkikik geli. Ana pun akhirnya ikut tertawa. Dalam hati ia berkata, kalau belum buang air yang diperiksa itu pantat, bukan kening. Sepertinya Bang Jay yang benar-benar korslet.

"Yuk Mbak, ikut saya," ajak Jay yang sudah berjalan lebih dulu tiga langkah mendahului Ana.

"Mau ke mana?" 

"Mau ziarah ke makam istri saya. Mau ikut nd

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status