Share

Bab 112

Ansel memperketat belitan lengannya pada pinggang Qeiza. “Sudah kubilang kali ini aku tidak akan melepaskanmu,” bisik Ansel di telinga Qeiza. “Kita akan bersenang-senang. Hem … aku yakin kau akan sangat menyukainya.”

Mendengar itu, Qeiza merinding. Dia tidak akan membiarkan Ansel mendapatkan apa yang diinginkannya.

Qeiza mencubit keras lengan atas Ansel tepat pada bagian di dekat ketiak. Seketika lengan Ansel terlepas dari pinggangnya.

Ansel terperangah sampai-sampai mulutnya ternganga. Merasakan perih pada jejak cubitan Qeiza. Otot-ototnya seperti terkena setruman listrik bertegangan tinggi. Cepat-cepat Qeiza balik badan. Bersiap untuk mendaratkan tendangan pada lutut Ansel.

Lantaran telah mendapatkan serangan Qeiza beberapa kali, Ansel lebih siaga. Dia menangkis serangan mantan istrinya itu dengan tangan.

Aksi Ansel itu membuat Qeiza makin beringas. Dia harus bisa melumpuhkan Ansel kalau mau bebas dari neraka berbentuk istana mewah itu.

Gagal menjatuhkan Ansel dari bagian kaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status