Share

My Pain Killer

"Itu tadi siapa, sih?" tanyaku sambil meletakkan potongan daging ke atas pemanggang yang ada di meja kami.

Semenjak bertemu dengan laki-laki di depan restoran Jepang tadi, Ares tak banyak bicara. Wajahnya tampak sedikit gusar. Tidak seperti Ares yang kukenal biasa. Caranya menggandeng tanganku juga terasa berbeda. Bahkan tak sekalipun dia menoleh padaku ketika berbicara.

"Nggak usah dibahas," ketus Ares ikut menyiapkan menu makan siang kami.

"Apa kamu memang merasa aku bekas Rio, makanya jadi ngerasa keganggu?" tanyaku sambil masih menyibukkan diri menyiapkan menu makan siang kami. Pertanyaan yang sedikit banyak membuat hatiku ciut. Khawatir Ares juga menganggap hal yang sama dengan orang yang tadi menegur kami.

Kulir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status