Share

52. HUJAN DERAS DI MALAM HARI

Cuaca siang ini mendung.

Semendung suasana hati Sitta akibat perlakuan Kahfi.

Setelah keluar dari apartemen Kahfi, Sitta langsung menaiki sebuah bus di lampu merah, bahkan tanpa dia melihat kemana tujuan bus itu pergi. Yang Sitta tahu, dia ingin cepat-cepat pergi jauh dari Kahfi.

Sitta sangat kesal pada Kahfi yang telah seenak jidat menuduhnya macam-macam hanya berdasarkan asumsinya semata. Tanpa berusaha mencari bukti atas keakuratannya.

Duduk di kursi paling belakang yang terletak di pojok dekat jendela, tatapan Sitta tak beralih dari luar jendela. Air matanya masih sesekali menetes, namun dia langsung menyekanya dengan cepat. Sitta tak ingin menjadi cengeng hanya karena lelaki macam Kahfi.

Suara dering dari ponsel di dalam saku celana jeansnya, membuat Sitta pun bergerak untuk mengambilnya.

Perasaan lega yang sarat seketika tampak di wajahnya yang manis dan sedikit pucat, ketika dia melihat nama Arka tertera di sana.

"Halo, Ka?" sapa Sitta memulai percakapan.

"Ta, kamu lagi ngapain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status