Share

Bab 30 Kelaparan

(POV Rendi)

Owek … owek … owek!

Kania terus saja menangis di pangkuan Davina. Sudah berbagai cara aku lakukan untuk menenangkannya. Tapi Kania tidak mau diam, dia terus saja menangis tiada henti.

“Jangan nangis dong, kan Tante ada disini. Tante bisa jadi ibu yang baik buat kamu,” ujar Davina.

Aku senang Davina menyayangi anakku. Aku yakin, dia pasti bisa menjadi ibu yang baik untuk anakku.

Aku terus melajukan mobilku, aku ingin segera beristirahat. Ngomong-ngomong istirahat, hari ini aku akan menumpang di rumah Hendri untuk sementara waktu. Setelah itu, akan aku pikirkan untuk membeli sebuah rumah untuk aku huni dengan anakku dan juga Davina.

“Sepertinya kamu sangat lelah, Mas. Yang sabar, ya, kamu sudah terbebas dari jeratan Risa. Sekarang tinggal kita pikirkan bagaimana kita kedepannya,” ujar Davina.

“Terima kasih, sayang. Kamu memang sangat mengerti aku. Tapi yang aku sayangkan, rencana aku tidak sampai finish. Padahal tinggal 20% lagi, rencanaku akan berhasil. Tapi ya sudahlah, n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status