Share

Bab 22

"Oh ya udah Bu, terima kasih untuk informasinya. Nanti saya secepatnya ke sana."

Jika, aku tidak salah ingat Cirebon adalah kota di mana istri Kang Yana berasal. Bisa-bisanya aku tidak terpikir untuk mencari sampai ke sana.

"Kamu mau pergi?"

Saat itu suara lirih terdengar dari arah belakang. Itu artinya berasal dari ranjang tempat Lara berbaring. Benar saja begitu aku melihatnya, Lara sudah terjaga. Wanita itu, lantas menatapku dengan pandangan yang sayu.

"Alhamdulillah kamu udah sadar, Dek. Ya Allah akang bersyukur banget kamu bisa sadar. Akang pikir kamu nggak bakal bangun lagi."

Entah kenapa aku begitu emosional ketika melihat mata larang yang terbuka. Mendengar suaranya saja sudah membuatku bahagia bukan main. Rasanya seperti dihidupkan kembali.

Ya Tuhan, aku tidak pernah merasakan setakut ini kehilangan seseorang. Tanpa peduli Lara akan berpikir apa, aku sudah tidak bisa mengendalikan perasaan yang mendadak begitu emosional.

"Jad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
rasain km Jimy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status