Share

1001 Malam

Malam merambat menuju pagi, dinginnya angin dini hari menusuk kulit hingga pori-pori, Laila merapatkan jilbabnya. Kulit putihnya memucat, rasa dingin menjalar hingga ke relung hatinya.

Terpaksa Arsen dan Laila harus menunggu di sebuah mini market 24 jam. Mobil yang mereka tumpangi mengalami bocor. Sepetinya paku yang disebar para begal itu, mengenai mobil yang mereka tumpangi.

Arsen terlihat menghubungi seseorang. Wajahnya terlihat gusar dan menyiratkan kekhawatiran. Ia tak ingin membuat Laila merasa tak nyaman, karena di tengah malam begini masih berada di luar, dan hanya berduaan saja dengannya.

“Pokoknya, kamu cepat datang. Sekarang juga, titik!” Arsen menutup panggilan. Lalu beranjak mendekati Laila.

"Kita tunggu Ubed di sini dulu, ya. Dia masih harus mengantar kedua orang tuaku ke rumah. Aku minta ma’af, membuatmu tak nyaman.”

“Justru saya yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status