Share

Patah Hati

Arsen memukul stir mobilnya murka. Gadis yang ia cintai kini telah menjadi milik orang lain. Ia menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil, menarik-narik rambutnya dengan frustasi.

Sebentar saja, hatinya merasa senang, karena lima menit yang lalu dirinya berhasil menelpon Laila, setelah seminggu lamanya pesan dan panggilannya tak jua mendapat balasan.

‘Tapi, mengapa Laila membohonginya dengan mengatakan sedang berduka? Apakah pernikahannya dijodohkan? Hingga Laila merasakan sedang berduka?' batin Arsen bertanya-tanya. Tapi, sudahlah! Itu bukan urusannya lagi.

Rasa kecewa memenuhi rongga hatinya. Ia menarik napas sedalam mungkin, untuk melonggarkan saluran nafasnya yang terasa sesak.

Harapan akan hari esok, merajut ikatan cinta yang indah dengan seseorang yang istimewa, tiba-tiba mati begitu saja, seperti bara api yang sedang menyala, lalu disiram air, membuat nyala apinya benar-benar mati s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status