Share

Bab 31-Sebuah Surat

Sedari tadi Dirgantara hanya memainkan ponselnya. Benda pipih itu berputar-putar di atas meja.

Pemuda itu begitu penasaran dengan jawaban yang nantinya akan dia dapatkan.

Jujur saja menunggu adalah hal yang paling dibenci olehnya.

"Bang Di kenapa sih?" tanya Rain pusing melihat tingkah kakaknya yang akhir-akhir ini terlihat berbeda.

Dirgantara menatap adiknya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia melirik ke kiri dan ke kanan sebelum menariknya masuk ke dalam kamar.

Rain semakin tidak mengerti dengan kakaknya itu, dia seperti bukan Dirgantara yang Rain kenal.

"Ini benar Bang Di, kan?" tanya Rain dengan wajah polosnya.

Pemuda itu mengerutkan alisnya bingung dengan pertanyaan sang adik.

"Bukan orang jahat yang nyamar jadi Abang aku?" tanya gadis itu semakin ngaco.

Pletak!

Dirgantara melayangkan satu jitakkan ke kepalanya, membuat Rain cemberut seraya mengelus kepalanya yang terasa sedikit sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status