Share

Bab 12 - Menebas Jarak

Zulfa Zahra El-Faza

Aku tidak tahu berapa lama Gus Fatih menciumku. Dia terus memegangi kepalaku dengan kedua tangannya yang sesekali mengusap wajahku. Pagutan itu hanya ia lepaskan beberapa kali saat mengambil napas yang terasa sudah mau habis.

Tok! Tok! Tok!

“Dek, Adek!”

Suara di luar kamar menghentikan perbuatan Gus Fatih. Dia menjauhkan wajahnya dariku dengan tatapan laparnya yang menikam kedua manikku. Bersamaan menelan ludah, aku mengerjapkan mataku. Wajah Gus Fatih masih begitu dekat denganku. Napasnya bersahutan dengan milikku.

“Siapa?” lirihnya padaku sembari mengusapkan jari jempolnya ke bibirku yang basah—apalagi kalau bukan ulahnya. Sebentar kemudian Gus Fatih menopang tubuhnya dengan sebelah tangan. Sebelahnya lagi merapikan rambutku yang sedikit berserak ke wajah.

“M-Mas … Mas Adhim, Mas,” jawabku sedikit terbata.

Jujur saja, jantungku saat ini masih menggila. Aku yakin wajahku saat ini pasti merah luar biasa.

“Oh ….” Gus Fatih ber-oh ria. Seperti sebelumnya, Gus Fatih b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status