Share

Bab 20 - Kebersamaan Manis

Zulfa Zahra El-Faza

Satu yang kupelajari. Semakin malu-malu, maka Gus Fatih akan semakin gencar menggodaku. Suamiku itu ternyata sangat pandai melakukannya. Dan aku tidak pernah menduga akan hal ini sebelumnya.

Karena tidak tahu harus melakukan apa di dalam gazebo, aku membaca sebuah novel yang kutemukan di dalam laci meja.

Kupikir milik santri Abah yang tertinggal. Namun, saat kubuka halaman depannya ada tanda tangan Mas Adhim di sana. Nama lengkapnya yang ditulis Arab pegon.

Aku langsung mengerutkan kening saat melihatnya tadi.

Aneh sekali. Kalau benar milik Mas Adhim, kenapa bisa ada di sini?

Kurasa aku harus menanyakannya saat kami bertemu.

Di setiap buku miliknya, Mas Adhim selalu membubuhkan tanda tangannya pada halaman pertama. Itu sudah menjadi ciri khasnya sejak kecil.

Judul novel itu adalah Cinta Naynawa, ditulis oleh seorang penulis bernama Puput Pelangi—nama yang masih sangat asing.

Ketika a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status