Share

Bab 17 - Perawatan Pengantin

Zulfa Zahra El-Faza

Jam mengarah ke angka sepuluh begitu aku dan Gus Fatih tiba di pondok. Umilah orang pertama yang menyambut kami dengan wajahnya yang tampak resah dan khawatir.

“Dari mana saja kamu, Nduk?”

Umi menghambur ke arahku. Ekspresinya cemas dengan kedua tangan yang memegangi kedua lenganku.

Perlahan kutunjukkan senyum. Kantong kresek berisi batagor yang tadi dibeli Gus Fatih di jalan kusodorkan pada Umi. “Jalan-jalan, Mi,” jawabku.

Dari belakang Umi, Mbak Ratna menyusul. Zidan yang tadinya terlihat tertidur di gendongannya ia serahkan ke seorang mbak ndalem yang langsung membawa keponakan tampanku itu pergi dari ruang tamu.

“Tak pikir kenapa-napa tadi di jalan jam segini baru pulang!” Suara Umi kembali terdengar, kali ini lebih santai. “Adhim nelepon Umi tadi, Fa. Katanya pas kalian makan di kafe kamu ngilang. Umi panik terus Masmu nelepon lagi bilang kamu pulang sama Fatih.”

“Oh. He he. Iya, Mi.” Aku mengangguk.

“Kok bisa, Nduk? Bukannya Fatih ada acara di tempat temannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status