Share

Dua

Danil tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama lagi, ia ingin segera mengeksekusi rencananya, hal pertama yang ia lakukan adalah menghubungi sekertaris sekaligus sahabatnya yang bernama Alex. Ia meminta Alex untuk mencari seorang gadis biasa yang sedang bekerja menjadi karyawan di perusahaannya yang posisinya paling rendah dan memungkinkan untuk diajak kerja sama dalam menjalankan ide gilanya itu, alasannya jika ia menikahi karyawan yang paling rendah jabatannya, kemungkinan seratus persen gadis itu tidak akan menolak, Selain itu ia juga bisa mengatur rencana apapun dengan mudah dan tidak perlu takut akan muncul perasaan yang ia tidak inginkan.

Tidak menunggu sampai dua hari setelah ide gila itu muncul, Alex akhirnya datang menemui Danil. Ia membawa seorang gadis bersamanya yang bertugas sebagai cleaning servis di bagian staf yang benar-benar posisinya paling rendah di perusahaan itu bahkan tidak ada lagi yang lebih rendah di bawahnya, dan gadis ini hanya pekerja part time, ia hanya bekerja di sore hari, karena dari info yang ia dapatkan, status gadis malang ini adalah seorang mahasiswa di sebuah tempat perkuliahan.

"Bos, apakah ini sudah sesuai permintaan?" Alex meminta penilaian dengan ragu.

"Pilihanmu cukup baik, ini tidak terlalu buruk, dia hanya butuh sedikit polesan saja agar bisa bersanding denganku," ucap Danil sambil memindai gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Tapi apa tidak ada cara lain? Mohon maaf, Ide bos ini sangat tidak sopan menurut saya. Gadis ini juga manusia yang memiliki hati dan perasaan, sama seperti Nona Alea," bisik Alex, sebisa mungkin meredam suaranya, ia masih belum bisa menerima keputusan Danil yang benar-benar gila, selain itu ia merasa khawatir dan iba dengan si gadis yang umurnya terlihat masih terbilang muda itu. Sayang sekali dengan masa mudanya yang masih cemerlang, melihat dari wajahnya yang cukup cantik, tubuhnya yang tinggi semampai pasti banyak yang naksir padanya, sayangnya nasibnya tidak beruntung tentang keuangan.

"Diamlah..! Kenapa malah Kamu yang berisik? tenang saja," balas Danil dengan ritme suara yang sama.

"Bos, tapi sepertinya dia akan menolak, sepertinya dia ingin bertemu Bos bukan untuk menyatakan persetujuan." Alex menjelaskan agar Danil tidak salah paham.

"Lalu kenapa Kamu tidak mencari lagi yang lain?"

"Dia satu-satunya yang paling cocok dengan tipe yang bos inginkan, lagi pula rata-rata pekerja staf terendah di perusahaan kita adalah laki-laki atau ibu-ibu paruh baya," jelas Alex tidak ingin disalahkan.

"Bisa dibereskan dengan kertas bernomor bukan (maksudnya uang)? Jadi serahkan saja semuanya padaku," ucap Danil dengan angkuh, ia kemudian beralih menyapa gadis yang sedang menunggunya bicara.

"Kamu bernama Emili, benar?" Tebak Danil, sebelumnya Alex sudah mengirim data mengenai gadis itu.

"Iya Betul, Pak. Saya Emili," ucap Emili sambil tersenyum sopan memperlihatkan lesung pipi yang membuat wajahnya tampak manis.

"Apa kabar Emili?" Sapa Danil padanya, ia sedang mencoba lebih akrab, walaupun masih dengan penuh wibawa dan sifat angkuh yang tampak sangat mendominasi.

"Saya baik Pak Danil, kalau boleh tau kenapa Pak Danil mau memanggil saya ke tempat yang sebenarnya orang seperti saya ini tidak pantas berada di sini?" Kata Emili sesopan mungkin ia masih pura-pura belum tahu alasannya, padahal hatinya sangat kesal dengan apa yang didengarnya dari Alex.

"Saya pikir kamu sudah tau? Apakah Alex tidak memberitahumu?" kata Danil begitu percaya diri.

"Ah, tentang itu ya, Pak? Saya sangat minta maaf yang sebesar-besarnya Pak, karena saya tidak bersedia sama sekali." Ucap Emili sungguh- sungguh, tapi terdengar seperti ledekan di telinga Danil.

'What? jadi kau sungguh menolak, apa masih sama jika aku sodorkan sejumlah kertas bernomor padamu?' Kata Danil, hanya dalam hati.

"Mungkinkah kamu tidak mengenal saya Nona Emili?" Ucap Danil masih dengan mode angkuhnya.

" Anda adalah orang nomor satu di perusahaan ini, jadi bagaimana mungkin saya tidak mengenal anda Pak Danil. Hanya saja ini membingungkan dan sangat tidak masuk akal bagi saya, saya juga bukan orang yang bisa disandingkan dengan anda. Jadi karena itu Pak, saya menolak tawaran Pak Danil. Sekali lagi saya benar-benar minta maaf. Keputusan saya cukup jelas, Pak. Semoga Pak Danil bisa mengerti." Kata Emili, ia tidak berniat memberi kesempatan kepada bosnya itu untuk memotong ucapannya.

"Sepertinya sudah cukup jelas Pak, karena tidak ada lagi yang perlu dibahas, saya akan pamit undur diri, Pak." Kata Emili sesopan mungkin, ia membungkuk sembilan puluh derajat untuk memberi hormat lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Selepas kepergian Emili, Danil terbengong-bengong tidak percaya, ia hanya gadis biasa tapi kenapa begitu sombong, Danil mendengus kesal, dirinya tidak menyangka akan menerima penolakan dari orang rendahan seperti Emili, harga dirinya sebagai orang terhormat merasa terluka, tapi ia juga tidak bisa menyalahkan siapapun dan hanya bisa mengutuk dirinya sendiri karena membiarkan dirinya dipermalukan.

"Telusuri latar belakang dia Lex, berani sekali dia menolak dan merendahkanku seperti ini" perintah Danil dengan tatapan membunuh.

"Wokeh, Bos! serahkan saja padaku," seru Alex sambil tersenyum samar, sepertinya ia sedang meledek bosnya.

"Kau berani menertawaiku, Alex? akan kupotong gajimu selama setahun," tegas Danil sambil menggertakkan giginya, Alex malah semakin tertawa.

"Tidak apa, aku rela potong gaji Danil, seumur-umur belum pernah ada orang yang memperlakukan kamu seperti ini, ini sungguh pemandangan yang sangat baik untuk kutonton," kata Alex dengan bahasa yang non formal, ia sedang berbicara sebagai sahabat Danil.

"Alex...!" Teriak Danil dengan murka, meski begitu Alex tetap tidak peduli.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ros Rosmah
kau pikir kau seorang bos boleh sesukah hati membeli soorang wanita dasarlaku laki tidak tau dori
goodnovel comment avatar
Indonesian
nga seru...
goodnovel comment avatar
Nuniee
Wkwkwk ditolak..makanya jgn meremehkan masalah dan memandang orang dgn rendah ... Emili mungkin miskin tpi punya prinsip dan harga diri .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status