Satu

Di sebuah kantor seorang laki-laki tampan, tinggi dan berkharisma tampak gelisah dan ragu, dan semakin kelihatan dari gerak geriknya saat kekasih yang membuatnya tidak karuan itu muncul di depan matanya.

"Danil, aku ada kejutan untukmu" seru Alea sambil menghampirinya, kemudian gadis itu menggelayut manja di pundaknya.

"Kejutan apa itu sayang? Kau membuatku begitu penasaran," ucap Danil tersenyum lembut sambil menanti dengan wajah penasaran, ia mengesampingkan perasaannya demi menyambut sang kekasih yang sedang berbahagia itu.

Alea melepas Danil kemudian merogoh tas yang menggantung indah di pundaknya, lalu mengeluarkan sebuah map berwarna merah dari dalamnya.

"Nah, ini dia!" Serunya dengan semangat.

"Jadi aku mendapat tawaran kerja sama dari agensi ADC untuk menjadi model tetap selama yang aku mau. Aku bebas mengakhiri kontrak kapan saja, karena itu aku merasa ini sebuah keberuntungan, akhirnya aku mendapat kesempatan untuk benar-benar melejitkan karirku, jadi kau tolong tunggu aku sampai di titik kesuksesanku ya, setelah itu aku janji kita pasti akan menikah," jelas Alea berapi-api dengan sorot mata yang berbinar-binar penuh bahagia.

"Oh begitu? Pasti kau sangat senang," sahut Danil berusaha agar bisa terlihat bahagia juga.

"Memangnya kau tidak senang mendengarnya?" Ternyata Alea menyadari keterpaksaan Danil untuk bersikap senang.

"Tentu saja aku sangat bahagia, selamat untukmu ya, Sayang." Danil membelai puncak kepala Alea dengan penuh sayang, lalu mengecup keningnya dengan romantis.

***

Danil masih termenung memandangi kotak cincin yang tergeletak bagai benda tak berharga di meja kerjanya itu sambil mengingat kembali kejutan dari kekasih tercintanya yang bernama Alea tadi pagi, daripada sedang mendapat kejutan atau kabar bahagia, kabar itu lebih terdengar seperti sambaran petir di telinganya, itu benar-benar membuatnya terpental jauh dari harapan yang sedang ia rencanakan. Sebelumnya ia bermaksud ingin melamar Alea, tapi sebelum ia sempat mengucapkan apa-apa, kekasihnya itu sudah mematahkan rencananya begitu saja, padahal ia sangat berharap pada gadis itu karena beberapa hari yang lalu neneknya mengatakan akan menghadiahkan harta yang sangat berharga kepadanya, yaitu sebuah hotel mewah berbintang lima yang terletak di pusat kota. Tapi dengan syarat dia harus menikah terserah dengan siapa pun, neneknya tidak mau tau tentang hubungan asmaranya yang sedang terjalin dengan Alea, kalaupun tau kemungkinan besar neneknya tidak akan setuju, karena ada kejadian yang tidak mengenakkan beberapa tahun silam, tapi jika Danil tidak segera menikah hotel itu akan diserahkan kepada orang lain, ia merasa neneknya kini sedang mengancamnya setelah lelah berkali-kali menyuruhnya menikah. Kali ini Ia ingin memenuhi keinginan neneknya karena disertai dengan persyaratan yang cukup menggiurkan itu, dan ia sangat berharap pada kekasihnya Alea, tapi sayangnya harapan itu sia-sia saat Alea menyatakan jawaban telak sebelum ia bahkan menawarkan pernikahan padanya.

Ia pun memutar otak jika bukan dengan Alea lalu siapa yang harus dinikahinya? Ia tidak akan memaksa Alea. Ia tidak mau mematahkan semangat dan cita-cita Alea untuk mengejar karirnya tapi ia juga tidak rela melepaskan pemberian neneknya yang asetnya bernilai milyaran itu.

Setelah lama berpikir, sebuah ide gila muncul begitu saja di kepalanya, sepertinya akan berguna untuk dirinya dan untuk orang lain yang membutuhkan bantuannya, menurutnya ia menemukan ide yang cukup brillian walaupun sedikit gila dan konyol. Ia akan menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol orang lain agar aset dari sang nenek bisa ia dapatkan tanpa mengganggu Alea dalam mengejar karirnya.