Share

Chapter 28. Post Heartbreak (Satu)

Siang yang mendung itu semakin melengkapi patah hati Nilakandi. Tangisnya tertahan karena ia tengah berada di mobil Tama-sahabat kekasihnya-yang entah akan melaju kemana.

Kandi ingin sekali bersuara, sekadar bertanya pada lelaki disampingnya untuk mengantarnya pulang, tapi semua kalimatnya hanya bisa tertahan di tenggorokan.

Ia hanya bisa menggigiti bibir dan memainkan kuku-kuku jari. Disapunya sisa-sisa air mata di pipi, sembari bertekad untuk tak menangisi kejadian itu lagi.

Tapi melihat gelagat itu, Tama justru menghidupkan musik dan menyetelnya dengan volume agak kencang sembari berkata, "Nggak papa, nangis aja."

Pertahanan Kandi sontak runtuh mendengarnya, ia pun menangis sejadi-jadinya. Tama mengulurkan satu kotak tisu yang langsung diraih Nilakandi. Ia kini mempercepat lajunya, seakan sudah memutuskan kemana ia akan membawa Nilakandi pergi.

---

Mobil itu berhenti di sebuah jalan setapak berpasir hitam. Di depan sana, sekitar lim

Kalasenja

Terimakasih sudah membaca^^ Salam hangat, Kalasenjana~

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status