Share

Kejutan Demi Kejutan

"Apa laki-laki itu menelpomu?" tanya Hamzah sambil meraih ponsel milik Aluna.

"Laki-Laki yang mana?" Aluna mengernyitkan keningnya.

"Laki-laki yang ada di foto saat itu."

"Astagfirullah, ini Umar Mas, silakan aja Mas angkat teleponnya kalau mas nggak percaya." Aluna yang kesal pun menyodorkan ponselnya kepada Hamzah dengan sedikit kasar. "Baru tadi merasakan kasih sayang, baru beres nikah. Udah begini lagi, Mas?" Aluna duduk di atas sofa yang empuk sambil merajuk.

"Ya, sudah angkat saja, siapa tau memang penting, Sayang! Maafin aku, ya!" Hamzah kembali mencoba membujuk istrinya. Laki-laki itu pun tidak mau jika bukan madunya gagal begitu saja hanya karena kesalahan pahaman yang tidak perlu.

"Ah, gak usah. Lagian aku udah wa dia kok, cuman masalah kerja. Kalau nggak percaya, coba aja lait pesonanya." Aluna merajuk seperti anak kecil yang sedang kesal kepada ibunya.

Hamzah yang merasa gemas pun memeluk istrinya yang masih duduk di tas sofa dengan melipat kedua kakinya dah bersedekap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status