Share

Bab 49

Nova melihat ruangan di depan, lalu menoleh pada pelayan.

"Permisi, apa nggak salah tempat? Aku pesan tempat terbuka."

Pelayan tersenyum seraya menjawab, "Nona Nova, tempatnya benar. Bapak itu yang ganti ke ruangan ini."

Nova pun sakit kepala.

Nova memaksa diri untuk tersenyum. "Oke, terima kasih. Aku masuk sendiri saja."

Setelah pelayan pergi, Nova pergi ke toilet.

Nova langsung menelepon Nabila.

"Nabila, di mana kamu?"

"Di rumah sakit, aku bertugas hari ini. Kenapa? Nggak enak badan?"

Nova terdiam dua detik. "Nggak apa-apa, awalnya mau ajak kamu makan. Lain kali saja."

"Oke."

Setelah menutup telepon, Nova berdiri di tempat selama beberapa saat. Pada akhirnya, Nova menelepon Brian.

Diejek Brian jauh lebih baik daripada menemui Bayu sendirian.

Akan tetapi, Brian tidak menjawab telepon.

Nova menatap layar ponsel dengan perasaan sakit hati.

Nova masih ingat, Brian selalu pergi ke luar di tengah kesibukan untuk menjawab telepon Yasmin.

Jika itu Yasmin, Brian pasti akan menjawab telepon se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status