Share

Menyesali Takdir

Suasana basecamp begitu mencekam, lapangan bahkan porak poranda. Tanah-tanah di lapangan basecamp banyak berlubang, karena sudah tidak menyembunyikan identitasnya. Ivy bisa mengeluarkan sihirnya dengan leluasa. Terakhir kali Ivy mengeluarkan sihir andalannya untuk membunuh monster yang lebih mirip trenggiling dimata Ivy, tapi berwajah seperti babi hutan. Ivy keluar dari kabut yang cukup tebal dengan napas yang putus-putus, Ivy mulai bisa mengendalikan energi mana dan harasnya secara bersamaan, hingga kali ini Ivy tidak terlalu merasa lelah. Ivy setengah berlari menuju dimana Race, Winter, dan juga beberapa pengawal yang memang Ivy halangi dengan tabir pelindung.

Ivy merapalkan mantra lalu kemudian mulai membuka tabir itu. Ivy tersenyum menghampiri Race dan Winter yang sedang berdiri berdampingan sekarang. Ivy mendekat pada Race lebih dulu, tapi berbeda dengan Ivy. Race justru mundur selangkah menjauh dari Ivy.

"Race," lirih Ivy tidak percaya dengan sikap Race.

"Kenapa kau begitu egois
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status