Share

Pendarahan

"Iya, emang uang segini mau buat buka usaha apa?" tanya Bu Santi. "Buka warung kelontong di rumah aja tidak akan cukup."

Rindu dan Gibran bersamaan menghela napas. "Iya juga, sih," gumam Gibran. "Tapi ... Gibran malu, Bu."

"Emang malu bikin kenyang?" tegur Bu Santi. "Yang penting sekarang, uang ini tidak habis percuma. Ini uang diputar buat usaha. Baru keuntungannya yang kita pakai untuk kebutuhan sehari-hari."

"Tapi jualan apa ya, Bu?" tanya Gibran dengan sangat tertekan. Begitu juga Rindu. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan akan menjadi istri dari pedagang keliling yang pasti hasilnya tidak seberapa untuknya.

"Jualan bakso tusuk aja gimana?" usul Bu Santi. Ia masih ingat apa yang diajarkan Dewi untuk membuat bakso tusuk yang enak.

"Bakso tusuk?" tanya Gibran tak percaya.

"Iya, Ibu masih punya catatan resep dari Dewi."

Gibran tertegun. Ia jadi kembali teringat pada mantan istrinya itu. Dewi memang pecinta bakso. Sehingga Dewi sering membuat bakso di rumah. Baik itu bakso kuah sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
makan swlingkuh nyakitin cinta dan ketulusan ancur sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status