Share

BAB 145 I Lukanya Perlu Untuk Diobati

Manik obsidian Blake Hagen jatuh pada sosok wanita yang tengah meringkuk di atas lantai. Perlahan-lahan mata itu pun beralih pada sosok wanita berambut blonde yang berdiri kaku tidak jauh darinya. Seketika saja wajah Hagen mengeras, dengan rahang mengetat dan pandangan tajam ke arah sosok wanita yang mulai mengiba.

“Blake,” panggil wanita berambut blonde itu dengan suara bergetar.

Mendengar namanya keluar dari mulut wanita tersebut, manik matanya pun menyala merah.

“Jangan memanggilku dengan nama itu,” desisnya tajam. “Sejak aku memintamu untuk tidak menginjakkan kaki di Petunia, kau tidak berhak menyebut namaku.”

Semua orang yang mengenal sosoknya sangat memahami bahwa nama ‘Blake’ tidak bisa disebut oleh sembarangan orang. Itu sebabnya, saat pertama kali Hagen berkenalan dengan Camellia, dia memberikan nama itu secara cuma-cuma. Bukan tanpa alasan.

Dan kini, ketika dia mendapati Camellia meringkuk d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status