Share

BAB 148 I Bala Bantuan

Ketenangan yang biasanya Hagen tunjukkan, kini seolah sirna. Pria itu tampak kehilangan kendali akan emosinya yang mulai memuncak.

Dengan pembawaan yang resah, segera Hagen mengeluarkan ponsel dan menghubungi beberapa pria.

Orang kedua yang menjadi tujuan panggilannya adalah Jaxon Bradwood.

Dia tidak peduli, apakah Jaxon masih tertidur pulas, karena kepala Hagen hanya dipenuhi oleh kecemasan akan situasi yang dihadapi.

Begitu panggilan pada ponsel dalam genggaman tersambung, yang terdengar adalah suara serak Jaxon ketika bangun tidur.

“Ada apa kau menghubungi di jam seperti ini?” geram pria itu sembari bersungut-sungut kesal, karena dia paling benci dibangunkan saat terlelap.

Hagen yang tangannya bergetar terlihat mengusap wajah dan menyisir rambut dengan satu tangan. Dia menggigit ujung bibirnya hingga terasa amis darah di dalam mulut.

“Aku butuh bantuan,” ucapnya, mencoba menekan emosi yang hendak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status