Share

BAB 76 I Organ Bernama Hati

Cinta.

Satu kata yang Camellia juga tidak pernah tahu makna serta rasanya, karena dia juga tidak pernah mengalami dan menemukan itu. Baik dalam keluarganya sendiri maupun diri sendiri.

Jika dia mencintai dirinya, tidak mungkin dia harus menjual diri. Tetapi, apakah dia mencintai ayahnya sehingga apa pun dia korbankan?

Mungkin saja, atau mungkin dia berharap sang ayah dapat pulih sehingga dia juga dicintai layaknya seorang anak.

Selama ini dia hidup di tengah-tengah permasalahan kedua orang tuanya yang tidak pernah berhenti saling menyalahi.

Hidupnya bahkan tidak pernah terasa sempurna.

Dengan tatapan sendu, Camellia pun berjongkok di hadapan pria yang matanya perlahan mulai terpejam.

“Kau dapat dicintai oleh banyak orang. Dan bagimu itu bukan hal yang sulit,” gumam Camellia sembari menatap wajah rupawan yang telah kembali terlelap di hadapan.

Gadis itu pun mengusap wajah maskulin tersebut dengan jemari-jemarinya men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status