Share

Bahagia dengan berpisah.

Untuk kita!, untuk kita!. Itu untukmu, hanya untukmu, bagaimana kau mengatakan itu untuk kita?."

Bagas ingin meneriakkannya dengan keras.

Sebesar apa kekuatan kemarahan dan kecewa yang di miliki, sebesar itu dorongan dirinya untuk segera bersuara.

Namun, mengingat apa dan mengapa kehidupan rumah tangganya berakhir hingga di titik sekarang, tenggorokan Bagas seolah mengatup kuat. Tak ada perkataan apapun yang meluncur dari sana, bahkan ketika hati dan pikiran tidakak setuju.

Bagas hanya bisa bungkam dan tidak menyahuti sama sekali.

Seketika ruang menjadi hening sejenak, keduanya hanya saling tatap dengan pikiran masing-masing.

Hingga beberapa saat kemudian, dengan perasaan marah yang berusaha untuk di tekan, Bagas kembali membuka suara. "Een...Aku lelah, biar aku pikirkan dulu. Kita lanjutkan lagi nanti."

Bagas membaringkan tubuh, serta memunggungi sosok Angel yang terpaku di tepi ranjang.

"Tapi mas." Sahutnya reflek, Angel menolak mengakhiri pembicaraan.

Ia tahu bahwa Bagas sengaja in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status