Share

Hold On, Baby!

Haris menyetir dengan kalap, sesekali ia menoleh pada Brisya yang memejamkan mata sejak mereka menuju ke Rumah Sakit.

Sejak lima menit yang lalu, Haris berkali-kali mencoba untuk menghubungi Hendri namun tak diangkat. Sepertinya Hendri masih sibuk dengan pasien-pasiennya di tempat praktek.

"Briy," panggil Haris khawatir.

"Hmm..."

"Bertahan ya, sebentar lagi kita sampai," ucap Haris panik.

Brisya tak menyahut, ia merasakan bagian bawah tubuhnya sudah basah. Perutnya mulai terasa mulas. Apakah ia akan bertemu twins hari ini? Apakah tidak apa-apa bila ketubannya pecah lebih dulu sebelum ia sampai di rumah sakit?

Konsentrasi Haris terbagi saat kemudian ponselnya bergetar dan berdering.

Hendri is calling ...

"Halo, Kak! Aku menuju Rumah Sakit sekarang, ketuban Brisya sepertinya pecah!" cecar Haris panik

"Apa? Kok bisa, sih! Kalian habis ngapain!?"

"Kak, nanti aku jelaskan! Tolong selamatkan anakku, Kak!"

Suara Haris mulai bergetar takut, sudut matanya basah karena terlalu khawatir deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status